[quote=yhwh6666]============================================================
[align=center][color=red]||||| TOP 300 Freeware software |||||[/color][/align]
============================================================[/quote]
bener2 manteb punya nih abang



thanks bang udah berbagi ilmu2nya di sini
+1 buad abang

saia coba share buad iang berminat migrasi ke opensource linux
sebelumna maaf, saia bukannya iklan tapi hanya ingin berbagi ilmu ajah

credit [url=http://semarang.linux.or.id][b]KLISSE[/b][/url]
[spoiler]

ditulis oleh [url=http://semarang.linux.or.id/root/index.sh#Top][b]TonieCoSe [/b][/url]
[hr]
Migrasi Ke Linux dan Opensource menjadi salah satu alternatif bagi komunitas warnet untuk melegalkan usahanya, dan dalam usaha tersebut tentunya peran sang admin / teknisi warnet sangatlah besar.
Mengingat perkembangan warnet Linux dan Rental Komputer Linux Di Semarang cukup bagus ada baiknya bagi yang baru ingin memulai proses migrasi dan belum begitu punya pengalaman tentang instalasi dan customisasi Linux khususnya pada Warnet memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Tampilan dan Resolusi
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa daya jual warnet linux salah satunya adalah apa yang sering orang bilang dengan �User Friendly�
Kebanyakan Orang menggunakan kata tersebut untuk memperbandingkan tampilan linux dengan Operating system yang terbiasa mereka bajak sehari-hari.
Saya acap kali mendengar pertanyaan �Distro apa yang paling User Friendly?� tentu saja pertanyaan ini saya kembalikan kepada individu masing-masing mengenai kebutuhan mereka akan sebuah Operating System.
Customisasi Diperlukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut, pada start menu usahakan hanya berisi shortcut untuk program-program yang umum digunakan agar user tidak terlalu bingung memilih. Secara umum user warnet menggunakan aplikasi untuk keperluan browsing, chatting, Edit file ( Office dan image Apps ) serta multimedia.
Atur juga Resolusi Monitor, banyak saya jumpai pada warnet linux terkadang resolusinya terlalu tinggi sehingga tulisan tampak kecil-kecil dan terlalu rendah sehingga tulisan tampak besar-besar.
Penamaan Aplikasi
Ketika berbicara dengan user awam, maka bagaimana cara kita berlogika seperti pola pikir mereka merupakan sua hal yang penting. Pada Umumnya mereka masih bingung tentang aplikasi mana yang harus mereka pakai yang sesuai kebutuhan, Untuk itu hendaklah pada program dan aplikasi tersebut di tambahi comment tertentu misalnya: iceweasel (UNTUK BROWSING) konversation ( UNTUK CHATTING ) file Explorer ( My Dokumen ) dll.
Pada awalnya mungkin bisa di rename dengan nama-nama yang menyerupai yang biasa mereka pakai, seperti eMIRC, Openoffice Word dsb.
File Management
Biasanya user warnet akan kebingungan ketika ingin menyimpan data, kemana dia harus menyimpan data di komputer tersebut, bagaimana ketika ingin menyimpan data pada Flash Disk atau Floppy, bagaimana cara mengupload file dari media cd, floppy atau Flashdisk tersebut ke internet dsb.
Untuk kemudahan tersebut saya biasanya membuat account user dengan nama �mydokumen� sehingga /home/$user akan menjadi /home/mydokumen, meski sedikit berbeda namun kata tersebut sudah tidak asing lagi sebagai tempat menyimpan data.
Selain itu biasanya Media mounting directory saya beri nama �My Computer� .
Jangan lupa kita buat default save web browser dan Office Applications diarahkan ke /home/mydokumen, jadi ketika user asal save maka otomatis tersimpan disitu, tambahkan juga folder DOWNLOAD atau MyDownload pada /home/mydokumen sebagai tempat menyimpan hasil downloadan yang tidak melalui proses save as.
Berhubung format yang masih banyak dipakai user untuk �word� adalah .doc biasanya saya setting default saving Openoffice Writer nya dengan file type tersebut.
Untuk mengatasi kebingungan user ketika menancapkan FlashDisk dan bingung posisi flashdisk tersebut, tambahkan panel mediapada bagian taskbar semacam systry pada windows, begitu flashdisk ditancapkan maka iconnya muncul pada systry tersebut.
Bahasa Keyboard dan Mouse
Pada Distro Linux Tertentu biasanya menyediakan berbagai alternatif bahasa keyboard, dan meletakkan launchernya pada bagian taskbar. Konfigur ke bahasa keyboard sehari-hari dan jangan lupa hilangkan launcher tersebut dari taskbar agar tidak terklik oleh user.
Samakan konfigurasi mouse dengan windows, misal default klik kiri, ketika meng klik shortcut pasa desktop dan file explorer harus dua kali dsb.
Start Up Script / Cron Job
Tidak semua service pada linux akan di load otomatis ketika booting.Ketika kita butuh service tersebut maka harus dibuatkan start up script. Service semacam sshdan samba umunya membutuhkan setting manual, dimana umumnya pada warnet aplikasi tersebut dibutuhkan.
Dalam rangka kemudahan mengontrol file-file yang �berbahaya� semacam file-file yang berekstensi mp3, 3gp, mpeg, wmv dll. Sebaiknya dibuatkan script entah di start up ataupun di cron job. Script tersebut kita deklarasikan untuk melakukan proses pencarian terhadap file-file berekstensi tersebut, setelah ketemu kita pipe dengan perintah delete.
Freeze Konfigurasi Sistem pada Home User
Pada windows ada software Disk Protection, deepfreeze, atau norton go back, yang secara prinsip untuk menyimpan, dan mengembalikan konfigurasi system setelah restart sesuai dengan yang sudah di set sebelumnya.
Untuk mengamankan settingan linux Anda jangan lupa lakukan hal yang sama, agar ketika user warnet mengotak-atik settingan bisa kembali ke settingan default setelah restart. Caranya dengan mengompres file-file yang dirasa penting, dijadikan archieve kemudian buat start up script untuk mengextract archieve tersebut.
beberapa prinsip fundamental customisasi sudah dilakukan, tentunya customisasi-customisasi yang lain sesuai dengan kebutuhan dan selera bisa dilakukan tergantung tingkat kreatifitas masing-masing.
Semoga tidak akan pernah takut untuk berpindah ke Linux, karena Linux tau yang kau mau
.gif)
#eof
[/spoiler]
ini lebih dikususkan buad admin warnet
Last edited by cahbagus_dw (2008-06-14 16:16:16)