Sis Chaca : Mudah2an, amiiiin!
Sis gadis_mannza :
Menurutku ini :
PERKATAAN "CINTA" akan memberikan kesan yang berbeda bagi setiap orang yang mendengarnya, tergantung bagaimana pengalaman orang itu tentang cinta. Ada yang menganggap biasa saja, ada yang tersipu malu, ada yang memerah pipinya, bahkan ada pula yang tersenyum bahagia, atau senyuman getir di bibir malah menghindari pandangan mata ketika ditanya (mungkin tak ingin diketahui rahasia yang pernah dialaminya tentang cinta).
Semakin "pahit" pengalaman atau cerita yang pernah terjadi maka biasanya pendapat yang dikemukan akan terdengar "buruk" atau mempunyai kesan yang negatif. Tetapi justru dapat juga menimbulkan kearifan karena kita dapat memetik pelajaran yang berharga dari pahit getirnya cinta.
Namun itu semua bergantung kedewasaan seseorang dalam menanggapi pengalaman batinnya tersebut. Bagaimanapun rasanya cinta pada setiap orang, adalah sangat wajar jika setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda, sekalipun untuk sebagian orang dengan pandangan tersebut mempunyai rasa egois, "illfill" atau terlalu bersikap berlebihan sehingga hampir tidak masuk akal. Bahkan seringkali kita sulit untuk mengistilahkannya secara tepat bagaimana rasanya cinta tersebut.
Mungkin jika kita diminta untuk mengemukakan pendapat tentang sesuatu hal maka dengan lancar dan mudah kita akan menjabarkan secara terperinci dan tepat. Tetapi jika tentang CINTA? Kelihatannya sulit untuk memberikan uraian lengkap secara tepat tentangnya. Berbicara tentang cinta tak akan pernah habis-habisnya, terlebih lagi bagi yang sedang "dimabuk" cinta, banyak kisah dan cerita lucu tentang cinta, ada yang mengatakan jika cinta datang, maka orang yang begitu diam pendiam tiba-tiba menjadi pandai bicara atau dapat menuliskan berlembar-lembar puisi tentang cinta.
Cinta yang datang akan disertai berbagai reaksi, bagi sebagian orang akan lebih memperhatikan penampilannya, ia boleh saja kelihatan semakin cantik dan tampan karena "hatinya terus bernyanyi" sehingga keceriaan tersebut terpancar dimata dan wajahnya. Ada pula yang dengan suka rela kehilangan miliknya karena ingin berkorban agar mendapatkan sebuah cinta. Begitu dahsyat kah cinta itu sehingga dapat mengubah orang menjadi berbeda.
Bercerita tentang cinta tidak boleh dengan logika saja kerana cinta tidak ada hubungannya dengan rasio tapi cinta erat sekali hubungannya dengan perasaan.