[quote]huhhh gak tau mau ngomong dari mana nih, kayaknya aku lagi dilema deh...
Hidpku kyk berantakan abiZZZ... cobaan demi cobaan datang dan berlalu begitu saja, aq gak tau apa yang sedang Tuhan rencanakan tuk aq.
Di usia ku yg ke 18 aku mulai kenal namanya cinta, aku pacaran sampe tunangan. Awalnya aku bahagia ma dy, eh baru berjalan 1 thn kami diharuskan berpisah, kandaslah cinta pertamaku. Aku stress, aq hancur, aq lalai sampai buat diriku jatuh ke pergaulan yg sangat² bebas tapi menghancurkanku. Ku kira dg begitu aq bisa lupakan cinta pertamaku, hingga datanglah si dy yg skrg ada di hatiku. Dia datang bak bidadari penolong, mengeluarkan aq dari hitamnya dunia.
Bahagia, itu yang awalnya kurasakan... huuuhhh ternyata hanya di awal... sekarang malah lebih gawat... aku harus jatuh lagi, ke lubang yg sama lagi
. Walau dengan alur cerita yang berbeda, tapi sakitnya hampir sama malahan lebih sakit... kenapa? kenapa harus di usiaku yg baru 20 thn? kenapa? nafsu makan kurang, susah tidur, pikiran kacau... hancur bener..........
Aku capek.......... aku lelah.......... seandainya aku bisa memilih, aku pilih di lahirkan tanpa hati, tanpa perasaan yang bisa merasai, seaindainya aku bisa memilih, aku pilih tuk tidak dilahirkan saja...
Apa semuanya harus di nilai dengan materi?
Apa pasangan yang terbaik itu harus di nilai dengan usia dan status?
Apa aku harus jadi orang yg bermateri baru bisa di hargai?
Apa salah aku memilih tuk mandiri tanpa bantuan orang tua?
Apa aku salah mencintai seseorang yang lebih tinggi derajatnya dari aku?
Apa aku salah di cintai?
Masih adakah cinta sejati itu untukku?
hufff...
pengen mati rasanya, tapi takut neraka... aku harus bagaimana?[/quote]
:arrow:Bro Bhojess : Berat juga neh masalahnya, tapi aku cuman bisa ngasih pandangan (Yah mudah2an bisa membantu mengurangi sedikit bebanmu)
Hidup emang kadang gak seindah puisi ataupun syair romantis dalam lagu-lagu cinta. Kesedihan, kegundahan serta isak tangis juga salah satu mata rantai yang mungkin saja terjadi. Hati yang ingin merajut masa depan bersama, retak dan hancur menjadi serpihan laksana butir pasir tersapu gelombang pantai.
Perpisahan dan penolakan dgn apapun alasannya akan membuat hati ini terluka, walaupun dgn kata2 lembut terucap. "Bukan nolak sih, tapi saya bukan org yang terbaik utkmu." ataw "Hmm, ntar deh dipikir2 dulu." atw berbagai macam alasan nyang lain. Klo di tanya " Berapa lama mikirnya? ", pasti ada alasan nyang ujung2nya berbuntut pada penolakan juga. tapi herannya ya kok masih diharap, seakan seribu pengganti tiada serupa dengan si doi Gedubrakk! ( Yak intermezonya cukup ampe disini dulu, kita kembali ke permasalahan biar gak suntuk ).
[quote][b]Apa semuanya harus di nilai dengan materi?[/b][/quote]
, nah aku jawab pertanyaan ini, emang aq gak munafik lah. Semua orang butuh duit (materi), tapi apa itu harus jadi motivasi dalam cinta (mencintai dan dicintai) gak kan? tapi perlu diingat juga bahwa kita gak hanya hidup dengan bermodalkan cinta kan? Klo kita udh berkeluarga dst, maka utk hal ini dan itu perlu nyang namanya biaya/duit! Berpikir positiflah, mana ada sih ortu nyang ingin anaknya sengsara sesudah menikah atw malah nambah beba pikiran mereka. Minimal bagi ortu itu asal anaknya cukup dari segi pangan, sandang, papan (klo bisa) buat anak dan mertuanya itu sendiri, mereka udh cukup senang (istilah kerennya mapan!). Emang gak semua ortu nyang berpikiran kaya gitu tapi sebagian besar pasti ya! Utk itu pasti ortu ada nyang berpikiran pengen menikahkan anaknya dgn nyang mapan dari segi finansial. Tapi mungkin juga ada nyang enggak, mereka pikir rejeki udh ada nyang ngatur. Jd terserah si anak. Setelah itu barulah mereka menanyakan kesiapan anak apakah mereka siap utk melanjutkan ke jenjang yg lebih serius.
[quote][b]Apa pasangan yang terbaik itu harus di nilai dengan usia dan status?[/b][/quote]
. Nah kalo ini aq bingung dgn pandangan sebagian ortu, alasanku begini masalahnya kedewasaan seseorang itu menurutku gak berdasarkan umur semata, tapi diliat dari sudut pandang nyang bersangkutan dalam menilai dan memecahkan masalah dgn kata lain pola pikirnya dalam segala hal itulah nyang mencerminkan kedewasaan seseorang. Aku cenderung berpikir mungkin gak ortu itu ada benarnya masalah kedewasaan berdasarkan usia, alasannya gini nyang namanya org itu makin berumur kan cara dia berpikir pasti akan berbeda, belum lagi klo dia udh mengalami nyang namanya pahit getirnya kehidupan (berpikir positif aja dulu),tapi gak selalu itu bisa jadi pembenaran. Kadang kita meliat anak yg keliatan dewasa sebelum umurnya, karena apa? Dia udh dibiasakan ortunya utk mandiri dan menyelesaikan problemnya sendiri (nah menurutmu apa dia bisa disebut dewasa?? dari segi umur mungkin tidak tapi dari pola pikir ya!), tapi kadang juga kita meliat hal nyang sebaliknya kan? nah gimana? lalu masalah status (istilah ortunya bibit, bebet, bobot) aq juga gak sepenuhnya setuju, nyang namanya status itu bukan hasil dari kerja si anak nyang bersangkutan kan? tapi hasil yg dibuat dari leluhurnya! Emang ada org nyang dilahirkan langsung kaya??? Bibit harus bagus tapi alangkah bagusnya lagi klo misalnya statusnya itu bisa di liat dari kebaikan/kesolehannya, pokoknya punya harga diri/kepribadian (nyang notabene bukan materi lah)
[quote][b]Apa aku harus jadi orang yg bermateri baru bisa di hargai?[/b][/quote]
, itu terserah padamu, apa kamu cukup puas klo orang menghargaimu karena hartamu bukan karena kepribadianmu? kalo kamu bisa menjawabnya maka jawaban itu nyang mesti kamu pegang dan jalani apapun resikonya
[quote][b]Apa salah aku memilih tuk mandiri tanpa bantuan orang tua?[/b][/quote]
, gak salah, bro! tapi kadang kala ortu juga ikhlas kok direpotin ama anaknya, emang bagus pengennya menikah dengan biaya sendiri. tapi klo berpikir begitu terus kapan terkumpul biaya buat menikah, bro? Nyang namanya menikah itukan berarti membina hubungan dua keluarga, bukan antara kamu dan dia aja! Ada baiknya kamu terus terang ke ortu, nyatakan keinginanmu dan minta saran bagaimana baiknya pemecahan masalah ini menurut ortumu, mungkin jawaban mereka bisa jadi gak mengenakkanmu tapi kita lebih baik jujur kan? Beberapa kepala lebih baik daripada satu kepala dalam memecahkan masalah kan? Apapun jawaban mereka, hargailah dan ucapkan terima kasih. Masalah apa itu mo kamu turuti atw tidak itu tergantung keputusanmu.
[quote][b]Apa aku salah mencintai seseorang yang lebih tinggi derajatnya dari aku?
Apa aku salah di cintai?[/b][/quote]
, gak lah,bro. Emang ada larangan bahwa kita harus jatuh cinta pada orang? walo statusnya beda kalo emang jodoh mo diapakan lagi! " Jatuh cinta berjuta rasanya .... " begitulah syair lagu ciptaan Eyang Titik Puspa. Begitupula Dewa 19 dengan Republik Cintanya mempunyai ribuan Bala dewa nya. Dan entah berapa banyak lagi lagu, kata, ungkapan syair, puisi nyang berbau cinta begitu mengharu biru dalam dunia ini.
Hmmmm.... perasaan jatuh cinta emang sukar dijelaskan dan ditebak, karena penuh dgn gejolak. semua saran dan nasihat ditolak, bahkan nalar pun bisa terdepak oleh perasaan mabuk kepayang nyang membikin rasa melayang-layang. Itulah dahsyatnya perasaan nyang satu ini. Gedubraaak!!!!.
Apakah karena itu kita tak boleh mencintai dan dicintai? Uppps .... tentu saja boleh, karena cinta adalah pemberiaan Allah SWT. Mancintai dan dicintai adalah karunia, sekaligus panggilan hidup kita. Tak pernah merasakan jatuh cinta, bukanlah manusia, karena manusia pasti merasakan cinta. Bahkan cinta merupakan ruh kehidupan dan pilar utk kelestarian ummat manusia.
[quote]Bahagia, itu yang awalnya kurasakan... huuuhhh ternyata hanya di awal... sekarang malah lebih gawat... aku harus jatuh lagi, ke lubang yg sama lagi
. Walau dengan alur cerita yang berbeda, tapi sakitnya hampir sama malahan lebih sakit... kenapa? kenapa harus di usiaku yg baru 20 thn? kenapa? nafsu makan kurang, susah tidur, pikiran kacau... hancur bener..........
Aku capek.......... aku lelah.......... seandainya aku bisa memilih, aku pilih di lahirkan tanpa hati, tanpa perasaan yang bisa merasai, seaindainya aku bisa memilih, aku pilih tuk tidak dilahirkan saja...
hufff...
pengen mati rasanya, tapi takut neraka... aku harus bagaimana?[/quote]
Klo lantas sedih, air mata menggenang di kelopak mata, meluk bantal sambil sesenggukan berhari-hari, lupa maka, tidur dll. Mikir pingin bunuh diri tapi takut mati mungkin masih mendingan lha .... klo beneran? Jatuh cinta emang bikin masalah ya? Katanya klo berani jatuh cinta, harus siap patah hati. Namun gak lantas semua seperti itu kan? Karena ada juga cinta yang terbalaskan, yaitu cinta kepada Allah SWT, Rasullullah SAW, cinta saudara, ortu dan masih banyak lagi. Katan7ya sih waktu yang akan menyembuhkan, namun panjang ataw pendek tuh tergantung dari kekuatan iman. Bukan lantas cinta di tolak, mbah dukun bertindak ataw khitbah ditolak murrobbi dipecat.
[b]
"Kalo cinta di terima, kita ucapkan Subhanallah udh diberi kesempatan, pinangan diterima, kita ucapkan Alhamdulillah dan jika di tolak, kita ucapkan Allahu Akbar."[/b]
Masa sih baru sekali dua kali ditolak lalu mendadak jadi pujangga " Jodoh engkau dimana? lelah hatiku mencarimu, alangkah tragisnya hidupku, derita tanpa ujung " Piye toh mas-mas. Bunuh diri karena patah hati? wah jangan deh! Kita dilarang bunuh diri karena kehidupan manusia itu bukan menjadi hak pribadi, sebab dia tidak dapat membuat diri, anggota badannya dan sel-selnya karena hakekat diri ini hanyalah sebuah titipan nyang diberikan Allah SWT maka tidak boleh diabaikan, dimusuhi apalagi melepaskannya dari kehidupan.
Dunia itu tidaklah selebar daun kelor, bro! Apa nyang menurut pandangan kita baik belum tentu dipandangan Sang pemilik jiwa itu baik, demikian pula sebaliknya. Bunuh diri nyang mungkin dipakai sebagai suatu pembenaran menjadi salah di mata Allah SWT. Daripada menyesali sesuatu nyang telah terjadi, lebih baik isi dengan gerak langkah dan ibadah kepada-NYA. Masih banyak nyang lebih menderita daripada kita, dan tak terhitung anugerah nyang telah dan yang akan diberikan kepada kita. Karena itu jauhi bunuh diri, Sayangi Jiwa. kalo lah goresan itu pernah menyayat hati balurlah dengan tausyiah illahi. Bukankah hidup ini pun masih indah dgn banyak sahabat2 tercinta, ortu terkasih yang selalu melimpahkan kasih sayang tanpa ujung kepada kita dan Sang Pemilik Jiwa yang penuh dengan cinta-NYA. Serta masih banyak kebaikan yang bisa kita lakukan kpd org lain hingga kita tiba pada umur nyang telah di tentukan-NYA, bukankah sebaik2nya manusia adalah yg bermanfaat bagi orang lain? Manfaatkan umur nyang sedikit ini, masih banyak kewajiban depan mata nyang belum terselesaikan, dan itu lebih sangat berharga daripada hanya merenung dan menyesali diri.
[quote][b]"Hari ini sangatlah menyedihkan dan kalaupun besok aku akan menangis. Akan tiba waktunya aku dapat tertawa dan mengenangkan waktu yang telah kita lalui bersama"[/b][/quote]
Ada alasan besar mengapa kita dilahirkan dan ada tugas nyang mesti kita lakukan jadi jangan pertanyakan dan menyesali diri kenapa kita telah dilahirkan, masalah adakah cinta sejati utk mu? Aku juga masih mencari, CINTA ADA DITEMPAT2 TERTENTU DAN PADA SAAT WAKTUNYA TELAH TIBA DIA NYANG AKAN MENGHAMPIRI KITA. Buat orang nyang mungkin patah hati bacalah tulisan ini mudah2an bisa jadi inspirasi ..... wuaaah! Capek juga ngetik panjang2 ambil mikir menuliskan kata2 ini. Maaf bro klo kata2nya ada nyang menyinggung perasaanmu.
Bro Punk not dead : Jgn egois lah gak mungkinkan dapat menjalani ketiganya klo tidak menyakiti nyang lain, sepandai2nya tupai melompat pasti akan jatuh ke tanah juga! Gimana klo hal itu di balik ke kamu?