Cowo cupu
[quote]Cinta dan ketaksetiaan seperti 2 sisi mata uang. batasnya tipis banget! Anda harus siap jika mendapatkan sisi yang lain ; yaitu Ketaksetiaan. Emang menyakitkan, seolah " Hukum Cinta yang mengecewakan ", mengutip kata Helen Gurley Brown - memperoleh pembenaran. " Saat anda menyerahkan diri sepenuhnya pd seseorang, pada saat itu pula ia mulai menyukai orang lain " dlm bukunya I'm Wild Again.
Tentu, bukan sikap dewasa jika Anda langsung melabrak pasangan Anda jika memperoleh informasi atau melihat ia berduaan dgn org lain. Bisa jd, Anda salah menilai dan akibatnya bisa fatal. Langkah utk menghadapinya, baca tips berikut :
Pertama, jgn langsung menilai. Bisa jadi Anda mengetahui kabar perselingkuhan ini dari seorang teman. Jgn begitu saja memakan mentah-mentah informasi itu. Telusuri dulu kebenarannya. Jgn pula Anda langsung menanyakan kpd pasangan Anda. kalaupun benar, bisa jadi ia mengelak. Mulailah pelajari perubahan tingkah lakunya.
Kedua, jika ternyata benar pasangan Anda mencari pelampiasan emosi pd orang lain, tenangkan diri dulu, dan introspeksilah. Carilah waktu utk menyendiri, menjernihkan pikiran, utk berbicara dgn hati Anda. Bisa jadi, ada sesuatu nyang salah pd sikap Anda nyang membuat si dia merasa tak nyaman dalam menjalin hubungan. Kalau Anda menemukannya, cepatlah perbaiki.
Ketiga, kalau Anda sudah mengubah sikap, tapi dia tetap menduakan cinta, ini menjadi masalah nyang harus segera diselesaikan. Jgn panik atau langsung memutuskan utk mengakhiri hubungan. Redakan dulu perasaan amarah, ketegangan, emosi, dan kekecewaan nyang berkecamuk. Penyelesaian apapun dlm keadaan tak terkendali bisa berbuntut penyesalan
Keempat, bicarakan baik-baik, karena jalan terbaik tetaplah dgn keterbukaan. Jika masih menginginkan hubungn berlajut, Anda harus sesegera mungkin menyatakan keberatan-keberatannya atas sikap pasangan Anda, tanpa bernada menyalahkan atau menuduh. Ajukan pertanyaan dgn nada rendah, tanpa tersulut emosi. Utarakan kritik tanpa bernada mengeluh. Kritikan yg dilontarkan secara tajam selalu mengarah pd perilaku menyalahkan pasangan, yg tentu saja akan berbuntut pd mekanisme pertahanan diri, bukan introspeksi utk menyelesaikan konflik tersebut. Terlalu banyak bersikap menutup-nutupi amat berpotensi membuat diri Anda depresi.
Orang nyang gemar menutup-nutupi perasaannya punya gambaran umum seperti selalu mengatakan 'iya', munafik, ingin membuat senang, takut mengungkapkan kenyataan, dan juga sering menyesali diri. Perasaan tak ikhlas saat mengatakan sesuatu nyang palsu amat berpotensi memicu rasa depresi akibat marah, kecewa atau tersinggung. "Anda mau mengorbankan kenyamanan hati Anda demi kesenangan orang lain?"
Kelima, menjalin cinta nyang langgeng bukanlah perkara mudah, utk mencapai suatu hubungan yang menyenangkan memang diperlukan waktu utk melatihnya. Jadi jgn cepat menyerah dan hengkang begitu saja. Kalau si dia memang mau berubah, tak ada salahnya Anda menerima kembali dan melupakan kesalahannya. lain soal kalau dia suka kambuhan. Sudah saatnya Anda mengambil keputusan. Ucapkanlah GOOD BYE![/quote]
Bro Pinoz
[quote]Kamu terus bertanya pada dirimu kenapa sering gak bisa melupakan masa lalu, emang kenapa bro? Apa itu kenangan pahit? Klopun itu kenangan pahit buat apa kenangan pahit itu mau kau lupakan. Bukankah kadang2 kenangan pahit itu akan membuat kita lebih dewasa dan selalu melangkah ke depan. Emang! Wajar klo kita pingin melupakan kenangan pahit itu. Tapi kadang2 kita perlu juga punya kenangan pahit. Itulah inti dari kehidupan bukan? Ada nyang pahit, ada nyang manis! [b]"Hari ini amatlah menyedihkan dan kalaupun besok aku menangis, suatu waktu akan tiba saatnya aku dapat tertawa dan mengenangkan waktu yang telah kita lalui bersama"[/b][/quote]