Ngirim lage ahhhh
Waktu terjadi rush di BCA, di BCA kantor pusat ada seorang veteran 45
(kira-kira seumur sama soeharto) ikutan antri dari jam 6 pagi.
Kondisi saat itu memang cukup tegang karena BCA juga di kawal oleh satu
kompi pasukan kopasus. Veteran itu dengan cukup sabar menanti gilirannya,
tapi ngga kesampean juga.
Pas sekitar jam 10 malem ditengah suasana tegang dan penuh emosi, dia juga
belom dapet giliran mulai lah dia bertingkah, dan dia berteriak
"Bangsattttttttttttttt, ini semua gara-gara soeharto, kalo gue ada senjata
udah gue tembak dia", kata veteran itu tadi. Mendengar teriakan itu, orang2
yang ngantri jadi ribut, suasana benar2 menjadi kalut,
khawatir nanti terjadi penembakan di tempat oleh pasukan kopasus itu.
Dan kondisi itu saat komandan kompi lewat di tempat veteran itu antri,and
dia cukup kaget ngedengerin nada emosi dari bapak tua veteran tadi, dengan
nada keras juga komandan kompi itu ngomong.
" Apa Pak, coba bapak ulangi lagi perkataan bapak lagi", kata komandan
kompi itu.
si bapak veteran itu jawab. "Bangsattttttttttttttt, ini semua gara-gara
soeharto, kalo gue ada senjata udah gue tembak dia", kata veteran itu
lagi.
Mendengar perkatanan veteran itu tadi, membuat komandan kompi makin.nyolot,
dan untuk meyakinkan dia dia tanya lagi dengan nada yang lebih keras dan
tegas. " Apaaaaaaa ??, coba bapak ulangi lagi perkataan bapak lagi",kata
komandan kompi itu.
Veteran itu bukan malah takut dengan dengan mata mendelik sambil berkacak
pinggang dia jawab lagi pertanyaan komandan kompi tadi
"Bangsattttttttttttttt, ini semua gara-gara soeharto, kalo gue ada senjata
udah gue tembak dia".
Mendengar jawaban yang sangat meyakinkan itu membuat komandan kompi ciut
juga. dan sangat menghargai seniornya itu, dan berkata. "Oke-oke, kalo itu
memang kehendak bapak, ini pake senjataku dan pake seragamku", kata
komandan itu.
Kondisi ini membuat orang2 sekitar orang tua tadi menyarankan "Sudahlah pak
jangan cari perkara, nanti malah bapak tertembak, kan kondisi di cendana
sudah di blokir oleh pasukan elit juga, justru bapak cari celaka ke sanakan
kasihan anak cucu bapak, bisa mati sia-sia
pak", itu kira2 celotehan orang-orang di sekitar bapak itu tadi.
Mendengar celotehan itu veteran tadi bukannya reda emosinya malah dia
tambah emosinya and dia berkata " "Eh loe-loe pada harus tau gue ini
walaupun gue veteran 45 gue masih kuat, gue ini mantan asisten panglima
sudirman, dan jangan ikut campur urusan gue, ini urusan gue
sama soeharto, urusan sesama veteran perang".
Mendengar jawaban itu seluruh pasukan dari kompi tersebut dan masyarakat
yang lagi antri itu tambah ciut nyalinya sama veteran tadi, terus veteran
akhirnya ngomong sama komandan kompi tadi "Oke gue terima tawaran loe, sini
senjata loe and buka baju loe, kita tukeran tempat,loe antriin gue ngambil
duit dan gue pake seragam dan senjata loe ke cendana", kata veteran tadi.
"Oke pak ini senjata dan peluru saya sebanyak 12 butir, dan tolong
digunakan seperlunya pak", dengan rasa hormat komandan itu berkata kepada
veteran tadi.
Akhirnya veteran tadi berangkat ke cendana dengan semangat 45nya, diiringi
do'a oleh masyarakat yang ada di kantor BCA sudirman itu.Ya ...
mudah-mudahan dia berhasil kata sebagian orang di sana.
Tidak lama kemudian kira2 satu jam setelah dia berangkat, veteran itu tiba
kembali ke BCA sudirman, dan langsung menyerahkan senjata dan seragam itu
ke komandan kompi. Sementara masyarakat sudah bertanya-tanya gimana pak?.
Berapa peluru pak ?. Ketembak di mana pak ?. Dan aneka pertanyaan lainnya.
Komandan kompi itu bertambah kagum dengan sikap veteran itu, sambil dia
mengecek senjatanya. Tapi saat ia cium laras senjata dan dia cek jumlah
perluru, sama sekali tidak ada perubahan, hal ini membuat komandan kompi
itu bertanya.
"Pak gimana sih kok laras senjatanya nggak bau mesiu sih dan kok peluru
saya masih juga utuh gimana sih cara bapak ngebunuh soeharto?, tanya
komandan kompi itu. Dengan nada emosi bapak itu menjawab,"
Bangsaaaaaaaaaaaaaat, emang semua orang udah gila, antrean di sono 10 kali
lebih panjang dari disini,mendingan gue antrein duit gue deh." .......
Untung Pak Harto dah gak ada yah, kalo masih ada mgkn tambah panjang tu antrian yach